Pria 56 Tahun Ditemukan Tak Bernyawa di Dasar Sumur, Damkar Kuningan Lakukan Evakuasi Dramatis

Evakuasi korban terjatuh ke sumur
Petugas Damkar Kuningan mengevakuasi korban dari sumur sedalam 30 meter
0 Komentar

KLIKKUNINGAN.COM- Siang itu, kebun di Dusun Wage, Desa Cigedang, Kecamatan Luragung, awalnya tampak seperti hari-hari biasa.

Di bawah terik matahari, Diding Hamdani (56) membersihkan lahan miliknya bersama dua keponakan.

Tak ada yang menyangka, aktivitas sederhana itu berujung pada peristiwa yang mengubah sunyi kebun menjadi duka mendalam.

Baca Juga:Refleksi Akhir Tahun PAN Kuningan: Doa untuk Korban Bencana dan Santunan 100 Anak YatimRefleksi Akhir Tahun Diskatan Kuningan 2025: Deretan Prestasi, Penguatan SDM, dan Arah Kerja 2026

Beberapa waktu kemudian, Diding tak lagi terlihat. Awalnya, kedua keponakannya mengira korban hanya berpindah tempat.

Namun semakin lama, rasa cemas mulai menguat. Panggilan tak dijawab, jejak tak ditemukan. Kebun yang tadi ramai oleh suara cangkul mendadak terasa asing dan menegangkan.

Hampir tiga jam mereka menyisir area kebun. Hingga akhirnya, pandangan mereka tertuju pada sebuah sumur tua.

Di sekitarnya berserakan rokok, kunci mobil, dan telepon genggam milik korban. Penutup sumur tampak tidak lagi pada tempatnya.

Dengan perasaan waswas, salah seorang keponakan memberanikan diri mengintip ke dalam sumur. Di dasar lubang sedalam sekitar 30 meter, sosok Diding terlihat tak bergerak. Detik itu juga, kepanikan berubah menjadi ketakutan yang nyata.

Salah satu keponakan korban segera menghubungi UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan untuk meminta pertolongan.

Laporan diterima sekitar pukul 14.16 WIB. Tak lama berselang, tujuh personel Damkar regu 3 tiba di lokasi, dipimpin langsung Kepala UPT Damkar Satpol PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah.

Baca Juga:Uniku Kembali Luluskan 1.517 Guru PPG Daljab 2025Solidaritas ASN dan Warga Kuningan, Donasi Rp1,1 Miliar Disalurkan untuk Korban Bencana

Warga, aparat desa, TNI, kepolisian, dan relawan turut berkumpul, menyaksikan proses penyelamatan yang berlangsung penuh ketegangan.

Satu petugas diturunkan ke dalam sumur yang sempit dan gelap. Dengan peralatan pengaman seadanya, evakuasi dilakukan secara perlahan dan hati-hati.

Setiap menit terasa panjang, setiap tarikan tali disambut doa dan harap dari keluarga yang menunggu di atas.

“Proses evakuasi berlangsung sekitar 20 menit. Saat berhasil diangkat, korban sudah dalam kondisi meninggal dunia,” tutur Andri dengan nada berat.

Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Diding langsung dibawa ke rumah orang tuanya di Desa Ciwaru, Kecamatan Ciwaru. Di sana, keluarga dan kerabat telah menunggu, bersiap mengantar korban ke peristirahatan terakhir.

Tangis pecah saat jenazah tiba. Kebun yang menjadi saksi kerja keras korban, kini menyisakan cerita duka dan kehilangan.

0 Komentar