Talaga Biru Cicerem terhubung langsung dengan area kolam renang Wisata Sidelan, seluruhnya dikelola oleh BUMDes Arya Kamuning.
Model pengelolaan terintegrasi ini menjadikan kawasan wisata Desa Kaduela sebagai contoh pengembangan wisata desa yang tertata, mandiri, dan berorientasi jangka panjang.
Lonjakan kunjungan selama libur Nataru juga ditopang oleh sistem layanan yang semakin modern.
Baca Juga:Catatan Kritis KADIN Kuningan di Akhir 2025, Antara Stabilitas Pemerintahan dan Mandeknya Pertumbuhan EkonomiProgram MBG Disorot Keras, Ketua LSM Frontal Kuningan Sebut Tata Kelola Amburadul
Pengelola telah menerapkan pembayaran digital berbasis QRIS, baik untuk tiket masuk maupun transaksi di lapak UMKM.
“Pengunjung bebas memilih pembayaran tunai atau non tunai. QRIS sudah bisa digunakan hampir di seluruh area,” jelas Iim.
Sistem ini dinilai mempercepat transaksi, mengurangi antrean, serta memberikan kenyamanan bagi wisatawan luar kota.
Di sisi lain, pelaku UMKM lokal turut merasakan manfaat karena transaksi tercatat lebih rapi dan transparan.
Transformasi Talaga Biru Cicerem mencerminkan perubahan wajah destinasi unggulan wisata di Kuningan.
Tak lagi sekadar menawarkan keindahan alam, destinasi ini kini memadukan ekosistem telaga, fasilitas rekreasi, spot konten visual, hingga layanan digital.
Dengan tren Pesona Wisata Kaduela yang terus menguat, Talaga Biru Cicerem kian menegaskan posisinya sebagai destinasi unggulan Kuningan saat libur panjang.
Baca Juga:Konservasi dan Investasi Wisata di Cisantana: Kadin Kuningan Bakal Surati Presiden PrabowoResmi Diangkat, 4.271 PPPK Paruh Waktu Kuningan Rayakan Awal Pengabdian Baru
Sekaligus bukti nyata keberhasilan BUMDes dalam mengelola wisata desa secara profesional dan berkelanjutan. (*)
