KLIKKUNINGAN.COM – Suasana duka menyelimuti Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, setelah seorang warganya ditemukan meninggal dunia di area persawahan pada Minggu (28/12/2025) pagi.
Peristiwa ini menjadi perhatian warga setempat dan aparat, mengingat korban dikenal sebagai sosok yang rutin beraktivitas di sawah miliknya.
Korban ditemukan di Blok Sumur Girang, Dusun Wage, Desa Citiusari, saat sebagian warga mulai beraktivitas di pagi hari.
Baca Juga:Fraksi PKS Buka Catatan Kinerja ke Publik Lewat Peluncuran BukuTalaga Biru Cicerem Kaduela, Etalase Sukses Wisata Desa Kuningan
Kejadian tersebut pertama kali diketahui sekitar pukul 05.30 WIB. Penemuan bermula ketika Suryana, Kasi Kesejahteraan Desa Citiusari, hendak menuju sawahnya.
Setibanya di lokasi, ia melihat seorang pria tergeletak dalam posisi telungkup dan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Menyadari kondisi tersebut, saksi segera melaporkan kejadian itu kepada perangkat desa dan diteruskan ke pihak kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.
Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar melalui Kasi Humas Polres Kuningan, AKP Mugiono, menyampaikan bahwa petugas dari Polsek Garawangi, Polres Kuningan, serta tim Inafis langsung mendatangi lokasi untuk melakukan pengamanan dan pemeriksaan awal.
Di sekitar tubuh korban, petugas menemukan sebuah pipa paralon berwarna putih dengan panjang sekitar empat meter.
Temuan tersebut dicatat sebagai bagian dari kelengkapan pemeriksaan di tempat kejadian perkara.
Hasil identifikasi memastikan korban bernama Dedi Rukadi (60), warga Dusun Puhun, Desa Purwasari, Kecamatan Garawangi. Identitas korban telah dikonfirmasi oleh pihak keluarga yang hadir di lokasi.
Baca Juga:Catatan Kritis KADIN Kuningan di Akhir 2025, Antara Stabilitas Pemerintahan dan Mandeknya Pertumbuhan EkonomiProgram MBG Disorot Keras, Ketua LSM Frontal Kuningan Sebut Tata Kelola Amburadul
Berdasarkan keterangan keluarga, korban meninggalkan rumah pada Sabtu malam sekitar pukul 00.00 WIB untuk menuju sawah miliknya, sebagaimana aktivitas yang biasa ia lakukan.
Pemeriksaan luar terhadap tubuh korban tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan. Pemeriksaan medis juga dilakukan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Garawangi yang dipimpin oleh Kepala Puskesmas, dr. Asikin.
“Hasil pemeriksaan menunjukkan korban diduga meninggal dunia akibat penyakit jantung dan memiliki riwayat hipertensi kronis,” ujar AKP Mugiono.
Pihak keluarga menyatakan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan menyampaikan tidak mengajukan keberatan maupun permintaan autopsi lanjutan.
Proses penanganan pun dilakukan sesuai prosedur dan diselesaikan secara kekeluargaan.
Peristiwa ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan warga sekitar, sekaligus menjadi pengingat akan pentingnya perhatian terhadap kondisi kesehatan.
