KILIKKUNINGAN.COM-Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Mali U-23 dalam pertandingan uji coba yang berlangsung di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Sabtu (15/11) malam.
Skuad Garuda Muda tak mampu membalas tiga gol yang bersarang di gawang mereka, meski tampil dominan dalam penguasaan bola dan menciptakan sejumlah peluang berbahaya.
Pertandingan berjalan agresif sejak awal. Mali langsung menekan pertahanan Indonesia dan berhasil membuka keunggulan pada menit kelima melalui sundulan Sekou Doucoure setelah memanfaatkan situasi sepak pojok.
Baca Juga:Kuota Haji Kuningan Anjlok di 2026, Kemenag Tegaskan Kebijakan Baru Demi Pemerataan NasionalPerayaan Hari Ayah Nasional Pertama di Kuningan: Momen Haru yang Menguatkan Ketahanan Keluarga
Organisasi pertahanan Indonesia tampak lengah dalam mengawal duel udara di area krusial tersebut.
Meski tertinggal, pasukan Indra Sjafri tidak kehilangan momentum. Beberapa peluang diciptakan lewat aksi Mauro Zijlstra, Rahmat Arjuna, Rafael Struick, Dony Tri, hingga gelandang naturalisasi Ivar Jenner.
Namun, keputusan di sepertiga akhir dan penyelesaian yang kurang efektif menjadi kendala utama.
Mali kemudian menggandakan skor pada menit ke-35 melalui Wilson Samaké. Penyerang muda itu melakukan solo run cepat memanfaatkan ruang kosong dan menuntaskan peluangnya dengan penyelesaian dingin, membuat skor 0-2 bertahan hingga turun minum.
Pada awal babak kedua, Indonesia melakukan pergantian pemain dengan menarik Rahmat Arjuna yang sempat mengalami cedera dan memasukkan Wigi Pratama.
Garuda Muda tampil jauh lebih agresif begitu peluit babak kedua dibunyikan dan meningkatkan intensitas tekanan.
Peluang terbaik Indonesia datang pada menit ke-55 dari situasi tendangan bebas setelah Jenner dilanggar.
Baca Juga:Pelaku Pencabulan Anak di Luragung Ditangkap Polisi, Korban Alami Trauma MendalamKPBK3 Uniku Gelar Pembekalan dan Sertifikasi Google untuk Dosen Pembimbing Akademik 2025
Doni Tri tampil sebagai eksekutor, namun sepakan pemain Persija tersebut melambung tipis di atas mistar gawang Mali.
Mali merespon tekanan Indonesia dengan serangan balik cepat. Pada menit ke-73, Sekou Kone mencoba peruntungan dengan tembakan keras, namun kiper Cahya Supriadi masih mampu melakukan penyelamatan gemilang.
Meski penguasaan bola lebih terkendali dibanding babak pertama dan pressing Mali mulai longgar, Indonesia tetap kesulitan menemukan celah untuk mencetak gol.
Kotak penalti lawan berhasil ditembus, namun penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah besar.
Di masa injury time, Mali kembali menambah penderitaan Indonesia. Kesalahan koordinasi di lini belakang dimanfaatkan Moulaye Haidara untuk memastikan kemenangan tim tamu menjadi 3-0. Tak lama kemudian, wasit Warintorn Sassadee asal Thailand meniup peluit panjang.