Ia juga menekankan bahwa program sertifikasi Google ini merupakan bagian dari strategi internasionalisasi Uniku menuju kampus yang mampu bersaing di tingkat global.
“Kita mulai dari pembimbing akademik dulu, agar para dosen siap mendampingi mahasiswa dengan kompetensi digital yang diakui secara internasional,” lanjutnya.
Menjelang akhir masa jabatannya pada 2025, Prof. Dikdik berharap seluruh dosen DPA yang mengikuti kegiatan ini dapat lulus sertifikasi dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam proses bimbingan mahasiswa.
Baca Juga:Lion City Sailors vs Persib Bandung: Bobotoh Hanya Dapat 120 Tiket di Stadion Bishan Berkapasitas 6.254 KursiUha Juhana Dukung Langkah Sekda Kuningan: Dorong Transformasi Digitalisasi Pelayanan Publik
“Semoga semua peserta bisa memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya demi terwujudnya kampus Uniku yang unggul, berdaya saing, dan berwawasan global,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pengurus YPSAK, Drs. Uri Syam, SH., MH., menekankan bahwa dosen memiliki tanggung jawab lebih dari sekadar mengajar.
“Seorang dosen harus mampu menjadi pengajar, peneliti, sekaligus pelaku pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, dosen pembimbing akademik juga berperan penting dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi mahasiswa agar siap bersaing di dunia kerja,” jelasnya.
Uri menambahkan, pembimbing akademik idealnya menjadi teladan bagi mahasiswa, baik dalam hal kedisiplinan, prestasi akademik, maupun karakter.
“Dosen pembimbing harus menjadi inspirasi bagi mahasiswa agar dapat menyelesaikan studi tepat waktu dan mengembangkan potensi terbaiknya,” tutupnya.