KLIKKUNINGAN.COM – Tim SAR gabungan dari berbagai instansi diterjunkan untuk mengevakuasi jenazah seorang pria yang ditemukan di kawasan puncak Gunung Ciremai.
Sebelum proses dimulai, para petugas menggelar rapat koordinasi di Pos Pendakian Linggajati guna mematangkan strategi evakuasi di medan berat kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC).
Rapat tersebut berfokus pada penyusunan langkah-langkah teknis agar proses evakuasi berjalan aman dan efisien.
Baca Juga:Disaksikan Plt Camat Cidahu, Kades Cihideunghilir Siap Penuhi Tuntutan WargaWarga Cihideunghilir Tuntut Kepala Desa Transparan soal Anggaran Dana Desasa
Mengingat medan pendakian menuju puncak Ciremai dikenal ekstrem, tim gabungan berangkat pada Kamis (30/10) pagi dengan arahan langsung dari Kapolres Kuningan.
Perjalanan menuju lokasi diperkirakan memakan waktu beberapa jam, dan proses penurunan jenazah direncanakan dilakukan menjelang malam.
“Evakuasi di puncak Ciremai tidak bisa dilakukan sembarangan karena kondisi geografisnya sangat terjal dan cuaca di sana sering berubah secara mendadak,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Kuningan, Indra Bayu Permana, Kamis (30/10/2025).
Ia menjelaskan bahwa koordinasi antarinstansi sudah dilakukan sejak malam sebelumnya.
“Tim gabungan sudah mengadakan rapat di Pondok Obim, kawasan bawah Cibunar, Pos Pendakian Linggajati, untuk membahas rencana evakuasi jenazah yang ditemukan di area puncak,” jelasnya.
Dalam rapat itu hadir berbagai pihak, di antaranya BPBD, TNI-Polri, Balai Taman Nasional Gunung Ciremai, tim Ranger, relawan, serta kelompok pencinta alam AKAR.
Seluruh unsur tersebut terlibat aktif dalam menentukan strategi teknis, termasuk waktu pemberangkatan dan penyesuaian taktik menghadapi medan sulit.
“Semua aspek dibahas secara detail agar kegiatan evakuasi berlangsung lancar dan tidak menimbulkan risiko tambahan bagi petugas,” tambah Indra.
Baca Juga:MELESAT!!! Ekonomi Kuningan Tumbuh Dua Digit, Mendagri Tito Karnavian Beri ApresiasiFKKS Kuningan Targetkan Raih Predikat Swasti Saba 2026
Penemuan jenazah tersebut pertama kali dilaporkan oleh tim Smart Patrol BTNGC yang tengah melakukan patroli rutin di jalur pendakian. Hingga saat ini, identitas korban masih dalam proses penyelidikan oleh pihak berwenang. (*)
