KLIKKUNINGAN.COM – Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) resmi mengakhiri kerja sama dengan pelatih kepala Patrick Kluivert beserta jajaran staf kepelatihannya.
Langkah ini dilakukan melalui mekanisme mutual termination atau kesepakatan bersama antara kedua pihak.
Melansir dari situs resmi PSSI, kontrak kerja sama antara federasi dan tim kepelatihan sebenarnya berdurasi dua tahun.
Baca Juga:16 Tahun Mengabdi, Bupati Dian: TKSK Jadi Lentera Sosial bagi WargaProgram Makan Bergizi Gratis di Kuningan Belum Sentuh Pelaku UMKM Lokal
Namun, keputusan untuk menghentikan kolaborasi ini diambil setelah dilakukan pembahasan mendalam mengenai arah strategis pembinaan sepak bola nasional.
“Setelah bekerja bersama selama hampir 12 bulan, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Coach Patrick Kluivert dan stafnya atas dedikasi serta kontribusi mereka bagi sepak bola Indonesia,” tulis pernyataan resmi PSSI.
Federasi menegaskan, keputusan ini lahir dari proses diskusi yang terbuka dan saling menghormati, tanpa adanya konflik di antara kedua pihak.
Dengan berakhirnya kontrak tersebut, tim kepelatihan Kluivert tidak lagi menangani Timnas Indonesia di semua level, baik senior, U-23, maupun U-20.
Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap program pengembangan dan pembinaan pemain nasional.
PSSI berharap, perubahan ini dapat membawa penyegaran serta arah baru bagi sepak bola Indonesia di masa depan.
“Semangat dan dedikasi Coach Kluivert selama berada di Indonesia akan selalu dikenang. Kami mendoakan yang terbaik untuk perjalanan karier beliau dan timnya di masa mendatang,” tutup pernyataan tersebut.
Baca Juga:Pemain Muda Kuningan Berlaga di Ajang Nasional, Coach Galih Pimpin GSG di Seri Fosbolindo 2025Dua Kejutan dari Coach Satria Nurzaman: DSK ke Liga 4 Seri 2 Jabar dan Resmi Tangani Persindra Indramayu
Keputusan PSSI ini menandai fase transisi baru bagi Timnas Indonesia, terutama menjelang agenda penting di kualifikasi internasional tahun depan.
Belum ada pengumuman resmi siapa sosok pelatih pengganti, namun publik berharap federasi dapat memilih figur yang mampu melanjutkan fondasi pembinaan yang telah dibangun Kluivert selama hampir setahun terakhir.