KLIKKUNINGAN.COM– Karnaval Kuningan kembali semarak dengan penampilan teatrikal jalanan khas mahasiswa Universitas Kuningan (Uniku) yang setiap tahunnya selalu dinantikan masyarakat.
Aksi panggung terbuka ini menyuguhkan pertunjukan penuh semangat dan kreativitas yang sukses menarik perhatian publik.
Tahun ini, ratusan mahasiswa Uniku mengusung pesan lingkungan lewat pertunjukan bertema “Air, Sumber Kehidupan untuk Generasi Mendatang”.
Baca Juga:Rumah Dua Lantai di Ciniru Hangus Terbakar, Akses Sulit Hambat Proses PemadamanTikus Berdasi di Karnaval Hari Jadi Kuningan 2025, Sindiran Pedas untuk Pejabat dan Wakil Rakyat Korup
Dalam parade tersebut, tampak sebuah replika kapal bajak laut besar diiringi peserta yang mengenakan kostum khas bajak laut, serupa dengan penampilan tahun sebelumnya.
Mahasiswa laki-laki tampil tanpa atasan, mengenakan berbagai jenis topeng dan membawa galon kosong sebagai simbol krisis air bersih.
Sementara para mahasiswi memakai kaus hitam, dengan riasan wajah putih pekat yang dipenuhi guratan menyerupai noda, menambah kesan dramatis dari penampilan mereka.
Suasana semakin meriah dengan dentuman musik yang mengiringi teatrikal. Lagu-lagu yang dibawakan sarat akan kritik sosial dan pesan moral, menyatu dengan semangat aksi yang mereka sampaikan di sepanjang jalan.
Atraksi tersebut mengundang antusiasme luar biasa dari masyarakat. Banyak penonton tidak sekadar menyaksikan dari pinggir jalan, tapi juga ikut menyatu dalam parade untuk berfoto dan menari bersama para peserta.
Arif Hidayat, koordinator sekaligus sutradara dari pertunjukan jalanan ini, menjelaskan bahwa aksi mereka bukan sekadar hiburan, tapi juga bentuk ajakan kepada masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan, khususnya dalam menjaga sumber air yang melimpah di Kuningan berkat keberadaan Gunung Ciremai.
“Kita diberi anugerah alam yang luar biasa oleh Tuhan, salah satunya berupa ketersediaan air yang melimpah. Tapi kelestariannya hanya akan terjaga jika hutan, gunung, dan sungai tetap dipelihara,” ujar Arif pada Minggu, 5 Oktober 2025.
Baca Juga:Karnaval Budaya Kuningan Jadi Hiburan yang Dinanti WargaRibuan Warga Padati Karnaval Budaya Kuningan yang Penuh Warna
Ia menambahkan bahwa seluruh elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, harus terlibat aktif dalam upaya konservasi. Menurutnya, Kabupaten Kuningan perlu diposisikan sebagai daerah yang berorientasi pada pelestarian alam.
“Kebijakan-kebijakan daerah harus berpijak pada prinsip keberlanjutan lingkungan. Konservasi harus dijalankan secara nyata dan konsisten,” lanjutnya.
Arif menekankan pentingnya menjaga ekosistem dengan langkah-langkah nyata seperti penghijauan, bukan justru membangun struktur beton yang merusak alam.