Tikus Berdasi di Karnaval Hari Jadi Kuningan 2025, Sindiran Pedas untuk Pejabat dan Wakil Rakyat Korup

Teatrikal mahasiswa kritik pejabat korup.
Aksi teatrikal “Tikus Berdasi” dari mahasiswa Universitas Muhammadiyah Kuningan jadi sorotan di Karnaval Hari Jadi Kuningan 2025. Penampilan satir ini menyindir pejabat dan wakil rakyat korup dengan cara kreatif dan menghibur
0 Komentar

KLIKKUNINGAN.COM – Ribuan pasang mata tertuju pada satu peserta Karnaval Hari Jadi Kuningan yang sukses mencuri perhatian publik.

Bukan karena tampil glamor, melainkan karena kostum dan aksinya yang menyindir keras perilaku wakil rakyat dan pejabat yang kerap terlibat korupsi.

Peserta tersebut berasal dari Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMKU) yang menampilkan pertunjukan teatrikal jalanan.

Baca Juga:Karnaval Budaya Kuningan Jadi Hiburan yang Dinanti WargaRibuan Warga Padati Karnaval Budaya Kuningan yang Penuh Warna

Sekitar 700 mahasiswa ikut berpartisipasi dalam penampilan kreatif ini, menampilkan berbagai kostum dan pesan sosial.

Namun, di antara semua itu, satu tokoh tampil paling mencolok—seorang pria berjas hitam berdasi, memakai topeng tikus bertelinga panjang.

Penonton mulai bersorak saat sosok itu muncul di tengah barisan peserta lain yang berpakaian ala aparatur sipil negara.

Ia adalah Asep Maulana, mahasiswa yang memerankan karakter “tikus berdasi” tersebut dengan penuh ekspresif.

Sambil menari dan berinteraksi dengan penonton, Asep mengacungkan koper bertuliskan “uang rakyat” yang dipenuhi replika uang keluar dari dalamnya.

Aksi teatrikal itu sukses mengundang tawa, tepuk tangan, dan decak kagum warga yang merasa tersindir sekaligus terhibur.

Penampilan tersebut dianggap sebagai simbol wakil rakyat yang hidup mewah di tengah penderitaan rakyat kecil.

Baca Juga:SPs Universitas Kuningan Gelar Program Matrikulasi untuk Mahasiswa Baru S2 Tahun Akademik 2025/2026Tiga ASN Kuningan Berjaya, Raih Penghargaan di Ajang Aparatur dan Non Aparatur Berprestasi Jabar 2025

Dalam wawancaranya, Asep menjelaskan bahwa peran yang ia mainkan merupakan bentuk kritik terhadap perilaku koruptif para pejabat.

“Saya menggambarkan anggota dewan yang katanya mewakili rakyat, tapi justru sibuk memperkaya diri, plesiran, dan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya, Minggu (5/10/2025).

Ia juga menyampaikan pesan moral kepada para pejabat agar menghentikan praktik korupsi yang membuat masyarakat menderita.

“Pesannya jelas, hentikan korupsi kalian. Kasihan rakyat yang jadi korban,” tegasnya.

Lebih lanjut, Asep berharap momentum Hari Jadi Kuningan menjadi titik semangat baru agar daerahnya semakin maju dan warganya sejahtera.

Sementara itu, salah seorang penonton mengaku sangat mudah memahami pesan yang disampaikan lewat aksi tersebut.

“Langsung kebaca maksudnya, topeng tikus, koper bertuliskan uang rakyat, dan aksinya yang joget-joget itu udah cukup menggambarkan pejabat korup,” ujarnya.

0 Komentar