Paparkan Manajemen Talenta ASN di BKN, Bupati Dian: Demi Wujudkan Birokrasi Gemilang

Bupati kuningan soal manajemen talenta.
Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar, memaparkan tahapan penerapan Manajemen Talenta Aparatur Sipil Negara (ASN) di hadapan Badan Kepegawaian Negara (BKN), Jakarta Timur, Selasa 30 September 2025.
0 Komentar

“Dengan GEMILANG, tidak ada lagi ASN yang terabaikan. Semua memiliki kesempatan yang sama. Yang berprestasi akan naik, yang berintegritas mendapat tempat. Inilah janji birokrasi adil dan transparan bagi rakyat,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Kuningan berkomitmen menjadikan Manajemen Talenta sebagai wajah baru birokrasi modern melalui kerja sama erat dengan BKN.

Harapannya, sistem ini mampu melahirkan aparatur yang profesional, netral, berintegritas, dan berdaya saing tinggi, sejalan dengan visi Kuningan MELESAT (Maju, Empowering, Lestari, Agamis, Tangguh).

Baca Juga:Sertijab, AKP Asep Dody Hermawan Resmi Jabat Kasat Intelkam Polres KuninganBIADAB, Pria di Ciawigebang Perkosa Anak Tiri hingga Hamil dan Melahirkan

“Dengan langkah ini, Kuningan bukan sekadar mengikuti arus zaman, tetapi justru memimpin arah perubahan,” ujar Bupati Dian.

Dalam ekspose, Pj. Sekda Wahyu Hidayah menambahkan bahwa Manajemen Talenta ASN memiliki enam tujuan utama, mulai dari memastikan pasokan talenta terbaik, menyiapkan suksesi kepemimpinan, hingga menyeimbangkan kebutuhan organisasi dengan perkembangan karier ASN.

“Jika diibaratkan, sistem ini adalah ladang tempat bibit unggul ditanam, dirawat, dan dipanen pada waktu yang tepat. Dari sinilah lahir pemimpin visioner yang profesional dan berintegritas,” jelas Wahyu.

Sementara Kepala BKN, Zudan Arif Fakrulloh, memberikan penghargaan atas langkah maju yang dilakukan Kabupaten Kuningan. Ia mengibaratkan kepala daerah sebagai pilot dan ASN sebagai mesin yang menggerakkan birokrasi.

Menurutnya, dengan Manajemen Talenta, proses promosi, mutasi, hingga rotasi ASN bisa berjalan lebih cepat, transparan, dan terukur.

“ASN dapat melihat posisinya dalam talent pool. Semua potensi bisa dipetakan dan siap dimobilisasi kapan pun diperlukan. Inilah wajah baru birokrasi yang meritokratis,” umgkapnya. (*)

0 Komentar