Selesaikan Tugas Dengan Kejujuran Kita Masih Bisa Makan Nasi Dengan Garam

Ucaoan Jenderal Hugeng
Ketua LSM Frontal dan Mantan Ketua GMNI Kabupaten Kuningan, Uha Juhana.
0 Komentar

KLIKKUNINGAN.COM- Kalimat itu sederhana, tapi bisa mengguncang nurani bagi siapapun yang membacanya.

Lahir dari ucapan panutan polisi paling jujur yang pernah dimiliki bangsa ini yakni Jenderal Hoegeng, tokoh yang keteladanan hidupnya jadi simbol keberanian melawan korupsi, integritas di tengah godaan, dan kesederhanaan di puncak kekuasaan.

Pesan ini menyiratkan bahwa harga diri dan kejujuran jauh lebih berharga daripada kekayaan yang didapat dengan cara kotor dan hina. Apalah artinya seseorang mendapatkan seluruh isi dunia tetapi ia kehilangan jiwanya.

Baca Juga:Ansor Puji Langkah Bupati Dian Ulang Selter Sekda, Cak Imin: Ini Demi Peningkatan Kualitas Birokrasi KuninganPaparan Dandim 0615/Kuningan Soal Capaian TMMD ke-125, Bikin Takjub Tim Wasev

Kejujuran itu prinsip, bukan pilihan. Integritas tidak bisa dibeli apalagi ditawar. Bahkan kalau cuma makan nasi dan garam, asalkan hati tenang dan tugas dijalankan dengan benar, itu lebih mulia daripada hidup mewah tapi penuh tipu daya.

Kalimat ini menampar siapa pun yang menjadikan kekuasaan sebagai alat memperkaya diri atau keserakahan. Dunia hari ini dipenuhi dengan tawaran cepat kaya, jalan pintas, kompromi atas nilai. Tapi Jenderal Hoegeng mengingatkan: lebih baik sederhana tapi terhormat, daripada kaya tapi hina.

Jenderal Hoegeng bukan hanya mantan Kapolri, ia adalah cermin langka dari sosok yang menolak disuap, menolak dibengkokkan, dan menolak hidup di atas dusta.

Tulisan Dalam Rangka Renungan HUT RI ke-80

Kuningan, 16 Agustus 2025

Uha JuhanaKetua GMNI KuninganPeriode 2003 – 2006

0 Komentar