Wildan Mauludin: Pemuda Kuningan Ini Buktikan Bertani Bisa Jadi Pilihan Hidup yang Membanggakan

Petani muda kuningan
Di tengah kekhawatiran akan minimnya regenerasi petani, Wildan Mauludin justru tampil sebagai contoh nyata bahwa masa depan pertanian Indonesia belum padam.
0 Komentar

KLIKKUNINGAN.COM– Di tengah kekhawatiran akan minimnya regenerasi petani, Wildan Mauludin justru tampil sebagai contoh nyata bahwa masa depan pertanian Indonesia belum padam.

Berasal dari Dusun Manis, Desa Cihirup, Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten Kuningan, Wildan memilih jalan hidup yang tak lazim bagi banyak anak muda: kembali ke desa dan menjadi petani.

Namun keputusannya bukan sekadar kembali ke kampung halaman dan menggarap sawah. Wildan datang dengan semangat membuktikan bahwa pertanian bukan bidang yang ketinggalan zaman.

Baca Juga:Rekayasa Kasus Begal, Akhirnya Perempuan Asal Ciwaru Diamankan PolisiKolaborasi Bareng Baznas, Dandim 0615/Kuningan Pantau Pembongkaran Rumah Tak Layak Huni di Mekarjaya

Ia bahkan mengoperasikan sendiri alat panen modern seperti combine harvester yang kerap dianggap sekadar proyek pemerintah tanpa keberlanjutan.

“Saya bukan cuma bisa mengoperasikan, tapi juga merawat dan meminjamkan mesin ini kepada petani lain. Ini bukan soal gaya, tapi bagian dari efisiensi. Biaya panen jadi jauh lebih ringan dan hasilnya meningkat hingga 30 persen,” jelasnya.

Wildan tidak bekerja sendiri. Ia membentuk komunitas yang melibatkan pemuda-pemuda desa lain. Bersama-sama mereka mengikuti pelatihan intensif, mulai dari sekolah lapang, kewirausahaan pertanian, hingga pemanfaatan teknologi digital dan literasi keuangan.

Fokus mereka melampaui produksi—menyasar pula rantai pasok, pemasaran, dan kesinambungan usaha tani.

“Saya ajak generasi muda lain untuk bergerak bersama. Regenerasi butuh ruang dan dukungan kolektif, tidak bisa jalan sendiri,” katanya.

Komitmennya membawa Wildan masuk dalam jajaran tiga besar finalis Petani Milenial Tanaman Pangan tingkat Jawa Barat. Setelah melalui proses verifikasi lapangan, kini ia tinggal menantikan hasil akhir dari kompetisi tersebut.

“Yang ingin saya tunjukkan bukan soal popularitas, tapi bahwa bertani adalah pilihan hidup yang layak dibanggakan. Anak muda harus tahu bahwa menjadi petani bisa menjadi sumber inspirasi,” tegasnya.

Baca Juga:Turnamen Sepak Bola Bupati Cup 2025 Siap Dimulai, 32 Kecamatan Ambil BagianMutasi Tahap Kedua Pemkab Kuningan Digelar Juli, Eselon III-IV Menyusul Usai Hari Jadi Daerah

Menurut Wildan, regenerasi petani tak bisa berhenti pada teori atau seminar. Ia mengajak masyarakat untuk melihat langsung keseharian para petani di lapangan.

“Ayo datang ke sawah, lihat bagaimana kami bekerja, berkotor-kotoran di lumpur, dan menabur benih dengan penuh harapan. Perubahan lahir dari aksi nyata,” ujarnya lantang.

0 Komentar