KLIKKUNINGAN.COM – Setelah sekian lama hanya menjadi penonton di puncak kejayaan Eropa, Paris Saint-Germain akhirnya menulis sejarah baru.
Bertempat di Allianz Arena, Munich, Minggu (1/6/2025), PSG tampil luar biasa dan menghancurkan Inter Milan 5-0 dalam partai final Liga Champions musim 2024/2025.
Kemenangan ini menjadi penanda era baru Les Parisiens sekaligus mengakhiri penantian panjang mereka untuk mengangkat trofi paling bergengsi di benua biru.
Baca Juga:Empat Tersangka Peredaran Uang Palsu Ditangkap di Kuningan, Termasuk Uang Asing BrasilIdentitas Pelaku Tabrak Lari di Kuningan Terungkap Lewat CCTV Minimarket, Ditangkap di Sukabumi
Selama lebih dari satu dekade terakhir, PSG dikenal sebagai klub dengan ambisi besar dan kekuatan finansial luar biasa.
Namun, ambisi itu berulang kali kandas di tengah jalan, termasuk kekalahan menyakitkan dari Bayern Munich di final 2020.
Kemenangan kali ini bukan sekadar hasil pertandingan, tetapi sebuah pencapaian emosional yang dirayakan oleh seluruh elemen klub dan para pendukungnya di seluruh dunia.
PSG langsung menggebrak sejak awal pertandingan. Ousmane Dembele membuka keunggulan saat laga baru berjalan 12 menit, memanfaatkan bola muntah dari kemelut di kotak penalti.
Tak berselang lama, gelandang muda Desire Doue menggandakan skor di menit ke-20 lewat sepakan akurat ke tiang jauh.
Skor 2-0 bertahan hingga turun minum, namun PSG belum selesai.
Pada menit ke-63, Doue mencetak gol keduanya, memperlihatkan kecerdasan dan ketenangan seorang pemain yang lebih matang dari usianya.
Inter yang mencoba bangkit justru semakin tenggelam ketika Kvicha Kvaratskhelia menambah gol keempat di menit ke-73.
Baca Juga:Baznas Kuningan Salurkan Bantuan Rp 540 Juta untuk Guru Ngaji dan Takmir MasjidUus Yusuf Usulkan Nama H. Aang Hamid Suganda Diabadikan Jadi Nama Jalan di Kuningan
Pesta PSG ditutup oleh Sanny Mayulu di menit ke-86, memastikan kemenangan telak yang tak terbantahkan.
Kemenangan ini mencerminkan kedewasaan baru dalam permainan PSG.
Di bawah asuhan Luis Enrique, tim ini tak hanya bermain dengan kecepatan dan kekuatan, tetapi juga kecerdasan taktik dan kontrol permainan yang luar biasa.
Di sisi lain, skor besar ini menjadi refleksi perbedaan kelas yang mencolok antara kedua finalis.
Secara lebih luas, hasil ini bisa memperkuat tren munculnya dominasi klub-klub dengan investasi jangka panjang yang terencana, menggeser pola lama dalam perebutan gelar Liga Champions.
Pelatih Luis Enrique menyebut kemenangan ini sebagai “buah dari proses panjang yang penuh tantangan.”