“Perdamaian yang sejati dibangun atas dasar keadilan sosial, pengakuan terhadap penderitaan, dan kesiapan untuk saling memaafkan,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dari Polda Jawa Barat, Kombes Pol Dr. H. Joseph Ananta Pinora, menekankan bahwa menjaga ketahanan nasional memerlukan sinergi dari berbagai pihak.
“Polri tidak dapat berjalan sendiri. Dukungan dari masyarakat, akademisi, pemerintah daerah, dan tokoh-tokoh lokal sangat vital untuk memastikan Indonesia tetap damai dalam keberagamannya,” tegasnya.
Baca Juga:Keberangkatan Haji 2025: Kuningan Kirim 1.018 Jemaah Lewat Tiga Kloter BIJB KertajatiUniku Jalin Dua Kerja Sama Strategis dengan Politeknik Siber Cerdika Internasional dan e-QuaNik Agri Nusantara
Acara tersebut turut diwarnai dengan momen-momen penuh makna, seperti pembacaan ikrar perdamaian bersama oleh para korban dan mantan pelaku terorisme, yang kemudian diikuti oleh seluruh peserta sebagai bentuk komitmen terhadap persatuan.
Selain itu, dilakukan pula pembacaan serta penandatanganan Naskah Deklarasi Kebangsaan oleh perwakilan kedua kelompok.
Deklarasi tersebut berisi seruan bersama untuk menjaga tanah air dari ancaman kekerasan berbasis ekstremisme.
Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara ini, termasuk Brigjen Pol Heru Koco dari Irwil Tiga Itwasum Polri, Direktur Deradikalisasi BNPT Kombes Pol Iwan Ristianto.
Kemudian juga perwakilan dari Polres Kuningan, Polda Jawa Barat, Densus 88 wilayah Jabar, serta tokoh agama dan masyarakat setempat.