Menko Pangan Targetkan Indonesia Bebas Impor Beras pada 2026, Cadangan Nasional Capai 3 Juta Ton

Stop impor beras 2026
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Dr. Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah menargetkan penghentian impor beras pada tahun 2026 Jambore Penyuluh Pertanian se-Jawa Barat 2025 yang berlangsung di Kebun Raya Kuningan pada Selasa (29/4). (Foto Istimewa)
0 Komentar

KLIKKUNINGAN COM– Komitmen pemerintah untuk mencapai kedaulatan pangan terus diperkuat.

Dalam acara Jambore Penyuluh Pertanian se-Jawa Barat 2025 yang berlangsung di Kebun Raya Kuningan pada Selasa (29/4), Menteri Koordinator Bidang Pangan, Dr. Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pemerintah menargetkan penghentian impor beras pada tahun 2026.

“Pada tahun lalu, Indonesia masih mengimpor sekitar 3,6 juta ton beras. Namun, hingga April 2025, kita sudah memiliki cadangan nasional lebih dari 3 juta ton. Insya Allah, tahun 2026 kita tidak akan impor lagi,” ujar Zulkifli di depan lebih dari seribu penyuluh pertanian dari 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Baca Juga:Jambore Pertanian Jawa Barat 2025: Langkah Strategis Kuningan Menuju Ketahanan Pangan NasionalToto Suharto Kembali Sosialisasikan Perda Bantuan Hukum bagi Warga Tidak Mampu di Cilimus, Kuningan

Ia menambahkan bahwa selama enam bulan terakhir, pemerintah telah menjalankan berbagai kebijakan strategis untuk memperkuat sektor pangan.

Termasuk penetapan harga minimum gabah sebesar Rp6.500 per kilogram di tingkat petani melalui Instruksi Presiden. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan memutus ketergantungan terhadap tengkulak.

Selain itu, pemerintah juga tengah mengupayakan stabilisasi harga jagung di angka Rp5.500 per kilogram dengan membangun gudang penyimpanan dan lumbung jagung nasional guna memperkuat ketahanan pasokan.

“Irigasi juga menjadi prioritas utama tahun ini. Tanpa sistem irigasi yang baik, mustahil kita bisa mewujudkan swasembada pangan. Saya harap pemerintah daerah benar-benar fokus pada hal ini,” lanjutnya.

Zulkifli juga menyoroti bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sektor pertanian diposisikan sebagai salah satu pilar pembangunan utama.

“Presiden menekankan bahwa pangan adalah soal kelangsungan hidup bangsa. Kita harus bisa mandiri dalam produksi beras, jagung, kedelai, dan komoditas pangan strategis lainnya. Untuk itu, semua elemen harus saling bekerja sama, tidak boleh jalan sendiri-sendiri,” katanya tegas.

Jambore Penyuluh Pertanian ini juga menjadi momentum penting bagi para penyuluh untuk saling berbagi pengetahuan, mengenal teknologi pertanian terbaru, serta memperkuat kolaborasi antarwilayah.

Baca Juga:Dianggarkan Rp1,5 Miliar dari PKB Provinsi, Jalan Japara-Cengal Bakal Segera DirehabilitasiInovatif dan Visioner, PAM Tirta Kamuning Sukses Raih Penghargaan TOP BUMD Awards Bintang 4 Tahun 2025

Acara ini diselenggarakan oleh DPW Perhiptani–IAEA Jawa Barat dan diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi yang berbasis kebutuhan lapangan, guna meningkatkan produksi pertanian, efisiensi usaha tani, serta menjaga kelestarian lingkungan secara berkelanjutan.

0 Komentar