“Penanganan kemiskinan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah daerah. Dibutuhkan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya,” ujar Bupati Dian.
Ia juga menjelaskan bahwa kemiskinan di Kuningan erat kaitannya dengan tingkat pengangguran. Sebanyak 69,26 persen penduduk miskin tercatat sebagai pengangguran, diikuti oleh buruh harian lepas (11,96 persen), pedagang kecil (6,63 persen), karyawan swasta (5,87 persen), dan petani (5,17 persen).
Kecamatan Cimahi menjadi salah satu titik fokus program ini, karena mayoritas penduduk miskinnya berasal dari kelompok tidak bekerja (62,26 persen), diikuti pedagang kecil (13,26 persen), petani (11,14 persen), dan pekerja lepas (9,01 persen).
Baca Juga:Persib Bandung Selangkah Lagi Menuju Gelar Juara Liga 1 Musim IniBupati Kuningan Siapkan Sanksi Sanksi Tegas bagi ASN Mangkir Pasca Libur Lebaran
Dalam kunjungan tersebut, Budiman juga menyempatkan diri mengunjungi SD Mekarjaya, menghadiri pameran UMKM, berdialog dengan warga dan aparat desa, serta meninjau kondisi rumah-rumah tidak layak huni.
Sebagai penutup rangkaian kegiatan, dilakukan pengukuhan pengurus Bakti Taskin se-Indonesia secara virtual oleh Ketua BP Taskin RI di Teras Pendopo, dengan Hj. Ela Helayati, S.Sos., dilantik sebagai Ketua Bakti Taskin untuk Kabupaten Kuningan. (*)